Benarkah Ini FIP atau Hanya Gejala dari Penyakit Lain? Cek Faktanya!
- BasmiFIP Indonesia
- 12 Jun
- 5 menit membaca
Feline Infectious Peritonitis (FIP) adalah penyakit yang disebabkan oleh mutasi virus Feline Coronavirus (FCoV). Biasanya, ketika Pawrents mendengar bahwa kucingnya didiagnosis mengidap FIP, rasa sedih, takut, dan khawatir langsung menaunginya.

Bagaimana tidak? FIP mempunyai daya penyebaran yang sangat masif dan cepat. Apabila diagnosis tidak dilakukan dengan tepat dan kucing terlambat mendapat penanganan, nyawa anabul tersayang bisa jadi taruhannya.
Masalahnya, mendiagnosis FIP pada kucing bukan perkara mudah. Sebab, ada berbagai penyakit lain yang gejalanya serupa dengan FIP. Hal ini membuat salah diagnosis sangat mungkin terjadi.
Lantas, apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya misdiagnosis? Cari tahu jawabannya, yuk! Tim Basmi FIP IndonesiaĀ sudah merangkum apa saja yang perlu kamu ketahui di artikel ini, lho!
Mengapa Diagnosis FIP Sering Membingungkan?
Diagnosis FIP sering membingungkan dan dianggap menantang karena gejala yang muncul, terutama di tahap awal, bisa menyerupai ragam penyakit lain. Gejala yang dimaksud adalah demam, muntah, kehilangan nafsu makan, dan berat badan turun.
Selain itu, sebagaimana yang kita ketahui bersama, FIP terdiri atas empat jenis, yaitu FIP basah, FIP kering, FIP ocular, dan FIP neurologis. Masing-masing penyakit mempunyai gejala yang berbeda sehingga proses diagnosis bisa jadi lebih sulit.
Tantangan berikutnya muncul jika kucing sudah menderita penyakit penyerta alias comorbidities. Kondisi ini dapat membuat dokter hewan lebih kebingungan lagi dalam menentukan diagnosis.
Soalnya, dokter hewan harus membedakan dan menentukan apakah gejala penyakit yang muncul benar-benar disebabkan oleh mutasi virus FCoV atau efek lanjutan dari penyakit yang memang sudah diderita anabul.
Pentingnya Diagnosis Akurat untuk Pengobatan yang Tepat
Layaknya manusia, supaya bisa pulih seperti sedia kala, diagnosis adalah langkah awal yang harus dilakukan dengan tepat. Kalau kesalahan diagnosis sampai terjadi, penyakit bisa menetap lebih lama atau malah berujung pada menghilangnya nyawa.
Untuk kucing dengan FIP, bisa dibilang, diagnosis yang akurat dan penanganan yang sigap adalah kunci menuju kesembuhan. Semakin tepat dan cepat diagnosis dilakukan, semakin besar pula harapan hidup anabul.
Selain itu, sampai saat ini, obat FIP yang diklaim paling manjur adalah GS-441524. Di Basmi FIP, antivirus tersebut mempunyai dosis tertentu yang harus disesuaikan dengan diagnosis jenis FIP, berat badan, dan hasil tes anabul.
Makanya, supaya GS-441524 dapat bekerja dengan maksimal di dalam tubuh kucing, diagnosis yang diberikan harus benar.Ā
Gejala yang Kerap Menyebabkan Misdiagnosis
Berikut adalah gejala umum FIP yang juga menjadi ciri-ciri penyakit lain sehingga kerap menyebabkan misdiagnosis.
Demam tinggi
Muntah yang terus-menerus
Masalah pencernaan, mulai dari diare sampai sembelit
Kehilangan nafsu makan
Berat badan turun drastis
Letih, lemah, lesu
Bengkaknya kelenjar getah bening
Penyakit yang Sering Dianggap FIP
Ini dia daftar penyakit yang sering disalahartikan sebagai FIP.
Toxoplasmosis
ToxoplasmosisĀ adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Toxoplasma gondii. Kucing yang terinfeksi parasit tersebut menunjukkan gejala, seperti demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan kejang.
Nah, di saat yang sama, lesu dan kejang adalah gejala yang umumnya muncul pada kucing dengan FIP neurologis. Hal ini bisa jadi membingungkan sehingga rangkaian tes untuk memastikan akurasi diagnosis perlu dilakukan.
FELV (Feline Leukemia Virus)
Sama seperti FIP, virus ini menyebar lewat air liur, urin, dan kotoran. FELV bisa menjadi pemicu munculnya FIP dan kucing dengan FELV bisa tampak sehat cukup lama sebelum gejala parah muncul.
FIV (Feline Immunodeficiency Virus)
Penyakit ini menurunkan sistem imun kucing dan membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi lain. Mengingat penyakit ini sama-sama memengaruhi banyak organ tubuh, FIV sering dikira FIP meski penanganannya berbeda.Ā
FPV (Feline Panleukopenia Virus)
Kucing dengan FPV biasanya menunjukkan gejala, seperti demam, muntah, diare, dan penurunan nafsu makan. Mirip dengan FIP, kan? Inilah yang menyebabkan pemeriksaan lanjutan dan rangkaian tes mesti diterapkan.Ā
Inflammatory Bowel Disease (IBD)
IBD menyebabkan muntah, diare, dan penurunan berat badan karena peradangan pada usus. Gejala ini bisa disangka FIP, terutama jika ada gangguan di saluran pencernaan akibat FIP.
Lymphoma
Sesuai namanya, lymphomaĀ adalah penyakit yang menyerang limpa kucing. Serupa dengan FIP, penyakit ini sama-sama menimbulkan peradangan pada organ dalam kucing sehingga kadang, dokter pun sulit menentukan diagnosis.
Kanker
Bukan hanya manusia, kucing juga bisa mengidap kanker. Sama seperti FIP, kanker juga berbahaya bagi anabul dan harus mendapatkan penanganan sesegera mungkin.
Akan tetapi, gejala yang muncul pada kucing dengan kanker dan kucing dengan FIP tampak mirip. Keduanya sama-sama membuat anabul demam, kehilangan berat badan, lesu, dan nyaris mogok makan.
Tes untuk Membedakan FIP dengan Penyakit Lain
Untuk menentukan apakah kucing benar-benar mengidap FIP atau tidak, dokter hewan harus melakukan beberapa tes. Nah, tes apa saja, ya, yang dimaksud? Yuk, intip penjelasan singkatnya!
Tes Darah
Langkah pertama dan paling umum adalah pemeriksaan darah lengkap (CBC) dan tes kimia darah. Ini membantu dokter memperoleh gambaran umum tentang kondisi kesehatan anabul.Ā
Biasanya, dokter akan memerhatikan tingkat albumin, globulin, sel darah merah, sel darah putih, dan rasio A/G sebelum akhirnya menentukan tes yang harus dilakukan selanjutnya.
Rivalta Test
Rivalta Test merupakan tes yang hanya bisa dilakukan untuk membuktikan diagnosis FIP basah. Oleh sebab itu, anabul yang dapat menjalankan tes ini adalah mereka yang perutnya bengkak karena penumpukan cairan.
X-Ray dan USG
X-Ray dan USG membantu dokter hewan memastikan kondisi organ dalam. Umumnya, tes ini dilakukan untuk mendeteksi penumpukkan cairan, melihat pembesaran organ, dan memeriksa peradangan di area dada atau perut.
MRI
MRI adalah tes yang memanfaatkan magnet dan gelombang radio. Nantinya, tes ini dapat menunjukkan kondisi jaringan lunak kucing, seperti otak, sumsum tulang belakang, dan pembuluh darah.
Biopsi
Biopsi adalah tes yang dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan kecil dari organ atau kelenjar getah bening lalu mengirimkannya ke laboratorium untuk diperiksa.
Hanya saja, karena biaya prosedur yang tinggi dan hasilnya yang tidak bisa langsung keluar, dokter jarang menyarankan biopsi dan lebih mengandalkan hasil tes lain.
Kapan Harus Curiga Ini Bukan FIP?
Ketika berbagai tes sudah dilakukan namun hasilnya tetap abu-abu, kucing bisa mencoba pengobatan dengan GS-441524 dulu.Ā
Untuk mengetahui dosis yang sebaiknya diberikan, konsultasi lewat WhatsAppĀ dulu, ya, dengan Basmi FIP Indonesia~
Apabila dalam dua minggu kucing tidak membaik atau tubuhnya terlihat menolak pengobatan, segera hubungi dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.Ā
Peran Dokter Hewan dan Pentingnya Konsultasi Lanjutan
Melihat anabul yang biasanya aktif dan ceria tiba-tiba murung dan lemas karena penyakit pasti membuat Pawrents sedih. Inilah mengapa, Pawrents memerlukan bantuan dan bimbingan dari dokter hewan yang sudah ahli di bidangnya.
Dengan diagnosis yang tepat dari dokter, kamu dapat segera menemani kucing dalam masa pengobatan. Periode pemulihan anabul bisa jadi sangat menantang dan melelahkan.
Namun, kamu tidak perlu menjalaninya sendiri. Basmi FIP Indonesia akan setia menemani dan menjawab apa pun pertanyaanmu, bahkan ketika kamu hanya ingin curhat perihal kekhawatiran terhadap kucing.
Usai menerima diagnosis dari dokter dan memberikan obat sesuai dosis yang disarankan Basmi FIP Indonesia, di hari ke-30, 60, dan 84, jangan lupa lakukan tes lanjutan, ya!
Hal ini penting untuk melihat apakah kondisi kucing sudah benar-benar membaik dan apakah ada indikasi yang justru mengarah ke penyakit lain.Ā
Kesimpulan
FIP adalah penyakit yang gejalanya mirip dengan penyakit lain sehingga rangkaian tes perlu dilakukan sebelum diagnosis. Andalkan dokter hewan tepercaya dan Tim Basmi FIP Indonesia untuk memberikan penanganan terbaik bagi kucingmu~
Comentarios