Dari Virus ke Gejala: Proses Perkembangan FIP pada Kucing
- BasmiFIP Indonesia
- 2 hari yang lalu
- 4 menit membaca
Feline Infectious Peritonitis (FIP) merupakan penyakit yang menjadi mimpi buruk bagi kucing dan Pawrents. Penyakit ini disebabkan oleh mutasi virus FCoV (Feline Coronavirus) yang bersarang di tubuh anabul.
Sebenarnya, pada dasarnya, FCoV bukan virus yang berbahaya dan bahkan sangat mungkin tidak menimbulkan gejala. Namun, masalah mulai muncul ketika virus ini bermutasi menjadi wujud yang mematikan.
Oleh sebab itu, supaya bisa menyelamatkan anabul dari virus yang sudah bermutasi dan menjelma menjadi FIP, Pawrents perlu mengenali proses perkembangbiakan virus, gejala awal yang timbul, dan cara penanganannya.
Yuk, langsung simak pembahasan yang sudah BasmiFIP IndonesiaĀ siapkan untukmu!
Apa Itu FIP dan Bagaimana Virus FCoV (Feline Coronavirus) Bermutasi?Ā
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, FIP tidak disebabkan oleh virus yang berdiri sendiri. Mimpi buruk ini datang karena komplikasi fatal yang terjadi pada virus corona kucing (FCoV).
Sebetulnya, virus ini tidak mematikan dan sangat umum ditemukan pada tubuh kucing, terlebih anak kucing yang berusia di bawah dua tahun dan kucing yang tinggal di pemukiman padat.
Biasanya, kucing yang terpapar FCoV tidak menunjukkan gejala sakit. Daya tahan tubuhnya secara otomatis mampu melawan virus tersebut tanpa kesulitan yang berarti.
Akan tetapi, jika imunitas anabul lemah dan tidak sanggup menghadapi FCoV lalu malah āmemberikan kesempatanā kepada si virus untuk bermutasi, FIP sudah siap memberikan sambutan.
Sekadar informasi, FIP sendiri bukan penyakit menular. Yang bisa ditularkan hanya virus FCoV-nya saja. Perihal kucing pada akhirnya akan menderita FIP atau tidak sangat tergantung pada usia, tingkat stres, dan imunitas masing-masing.
Memahami Perjalanan FIP: Infeksi ā Mutasi ā Penyakit
Tahapan | Perkiraan Waktu |
Paparan FCoV | Umumnya terjadi pada anak kucing berusia kurang dari dua tahun atau kucing yang tinggal di populasi padat |
Masa Inkubasi FCoV | Beberapa hari hingga 2 minggu |
Mutasi FCoV Menjadi FIP | Bisa terjadi dalam hitungan minggu hingga bulan |
Munculnya Gejala FIP | 2 minggu hingga beberapa bulan setelah infeksi |
Sebagai catatan, laporan dari Cornell University dan UC Davis menyatakan bahwa sebagian besar kasus FIP muncul dalam waktu 2ā6 bulan setelah paparan FCoV. Namun, gejala bisa muncul hingga setahun kemudian pada kucing dengan stres kronis.
Factors That Affect Symptom Onset
Munculnya gejala FIP sangat tergantung pada beberapa faktor, yaitu usia, sistem imun, tingkat stres, dan lingkungan tempat tinggal kucing. Berikut penjelasan singkatnya.
Usia
Anak kucing yang usianya masih di bawah dua tahun atau kucing yang sudah memasuki usia tua lebih rentan terinfeksi FCoV. Selain itu, mutasi virus tersebut juga lebih sering terjadi pada kelompok usia ini.
Sistem Imun
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, ketika virus menyerang tubuh, imunitas harus bekerja ekstra keras untuk melawannya. Maka dari itu, semakin lemah sistem imun anabul, semakin rentan dirinya terhadap mutasi FCoV.
Tingkat Stres
Tingkat stres yang tinggi juga dapat membuat kucing berisiko mengalami mutasi FCoV. Ada berbagai hal yang bisa membuat anabul stres, seperti pindah rumah, vaksinasi, atau kondisi pascaoperasi.
Lingkungan Tempat Tinggal
Kucing yang tinggal di lingkungan padat, tidak bersih, atau penuh kucing mempunyai potensi terinfeksi FCoV yang lebih tinggi daripada yang tidak. Selain itu, mutasi virus juga sangat mungkin terjadi pada kucing yang bermukim di lingkungan seperti ini.
Tanda Awal yang Perlu Diwaspadai
Gejala awal FIPĀ sebenarnya bisa menyerupai penyakit lain. Namun, jika kucing sudah menunjukkan gejala ini, Pawrents sebaiknya mulai waspada dan segera memeriksakan ke dokter hewan.
Lesu dan tidak aktif selama berhari-hari.
Demam tinggi namun tidak kunjung turun walau sudah diberi antibiotik.
Nafsu makan hilang.
Diare.
Tanda-Tanda Kucing Mengidap FIP Stadium Akhir
Ketika kucing sudah mengalami FIP tingkat akhir, biasanya Pawrents akan melihat gejala berikut ini.
Kucing tampak lesu, lemas, lebih banyak tidur, dan sering bersembunyi.
Penurunan berat badan secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh nafsu makan yang berkurang drastis atau peradangan sistemik anabul.
Mengalami penyakit kuning karena rusaknya fungsi hati. Biasanya, kulit, mata, dan gusi anabul akan menguning jika mengalami kerusakan liver.
Mengalami gagal organ yang ditandai dengan muntah terus-menerus, penurunan kesadaran, dan kebiasaan buang air kecil yang tidak normal.
Perubahan Perilaku pada Kucing FIP Stadium Akhir
Selain perubahan secara fisik, kucing juga bisa menunjukkan perbedaan perilaku saat sudah mengidap FIP stadium akhir. Perubahan yang dimaksud adalah
Suka bersembunyi karena merasa kesakitan atau tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya;
Sulit bernapas, terutama pada FIP basah, karena cairan yang memenuhi rongga dada;
Terus-menerus terlihat gelisah, mengeong, dan menghindar saat disentuh;
Bulu kucing mulai rusak, rontok, dan kusam;
Tidak mampu berjalan karena kerusakan otot dan sendi.
Kapan Harus Bertindak dan Membawa Kucing ke Dokter
Pawrents perlu segera membawa anabul ke dokter hewan jika
Kucing mengalami demam tinggi dan tidak kunjung turun meskipun sudah mengonsumsi obat penurun demam atau antibiotik.
Kucing mengalami penurunan berat badan yang drastis atau bobotnya naik meski tubuhnya kurus.
Kucing tidak nafsu makan walau makanan yang diberikan sudah diganti berkali-kali.
Kucing letih, lemah, lesu, dan tidak seaktif biasanya selama bebeapa hari.
Berkontak dengan kucing yang Pawrents tahu terinfeksi FCoV atau mengidap FIP.
Diagnosis FIP membutuhkan tes lanjutan, seperti analisis darah, pemeriksaan cairan tubuh, dan kadang biopsi. Karena gejalanya mirip penyakit lain, diagnosis dini sangat penting.
Kesimpulan: Deteksi Dini Bisa Menyelamatkan Nyawa
FIP memang menakutkan, tetapi dengan pemahaman yang tepat, pemilik kucing bisa lebih waspada terhadap gejala-gejala awal. Jika anabul didiagnosis FIP, segera lakukan perawatan dengan GS-441524 yang sudah menyelamatkan ribuan nyawa.
Namun, sebelum melakukan perawatan terhadap kucing, biar pengobatannya pas dan tepat dosis, pastikan kamu sudah berkonsultasi dengan BasmiFIP Indonesia melalui WhatsApp, ya!
Komentar